Sabtu, 3 Januari 2015
Pagi itu gw bangun jam setengah tujuh, trus gw langsung beres-beres (mandi dkk) karna gw udah punya janji ama shohib SMA gw untuk jalan-jalan hari ini. Sekitar jam setengah sembilan, gw pergi ke rumahnya pake si "bejo", nama tunggangan roda dua gw.
Pagi itu hujan gerimis mengiringi perjalanan gw selama kurang lebih 30 menit dari Depok ke Bogor. Shohib gw ini namanya M. Khusnul Huluk, yg sering gw panggil dengan "kuluk". Rumahnya deket Pasar Gunung Batu, Bogor Barat.
Setelah berbasa basi dengan keluarganya, kita berdua berangkat ke rumah Arif, doi adalah temen deket gw jg di kelas X-10 MAN 2 Bogor. Rumah doi di daerah Sukaraja. Perjalanan kita kesana pun tetap ditemani dengan hujan gerimis.
Tak lama tiba disana, kita bertiga langsung berangkat lagi ke pasar "AhPoong" di daerah Sentul. Di sana kita jalan keliling-keliling sambil foto-foto.
Kita disana cuma sekitar 50 menit, setelah itu kita balik lagi ke rumah Arif untuk makan siang.
Minggu, 4 Januari 2015
Hari itu kita bertiga berangkat menuju Pemandian Air Panas di daerah Gunung Pancar dengan menggunakan 2 motor, Arif dibonceng Kuluk. Lucunya, ga ada seorang pun yang tau rute menuju tempat wisata tersebut.
Alhasil, hanya dengan mengandakan petunjuk dari mbah "Google Map" kita nekat pergi ke sana. Untuk bisa merasakan hangatnya air di sana, kita harus membayar 3x dengan rincian sebagai berikut.
Gerbang Pertama
Kehutanan Rp35.000 (Rp2.500/motor dan Rp10.000/orang)
Gerbang Kedua
Pemandian Air Panas Rp34.000 (Rp2.000/motor dan Rp10.000/orang)
Pos Ketiga
Masuk ke pemandian Rp15.000 (Rp5.000/orang)
Parkir Rp5.000 (Rp2.500/motor)
Total: Rp89.000 untuk 3 orang
Pemandian Air Panas Gunung Pancar benar-benar BUKAN tempat tujuan untuk berwisata karena:
a. kolam pemandian air panasnya ada dua, kolam untuk pria dan wanita dipisah. Ukuran kedua kolam pun sangat berbeda, kolam wanita lebih luas, mungkin 3 sampai 4 kali lipatnya dari kolam pria.
b. kandungan airnya itu jauh berbeda dengan tempat pemandian air panas lainnya, misal: Ciater. Di Ciater, air panasnya itu kaya akan unsur belerang sehingga bagus untuk kulit kita sedangkan di Gunung Pancar, sama sekali tidak tercium aroma belerangnya
c. kurangnya prasarana seperti tempat ganti baju & tempat mandi/bilas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar