Indonesia itu layaknya seperti suatu masakan
Terdiri dari beberapa suku budaya yang dicampurkan
Dari Sumatra sampai Papua dan juga Kalimantan
Masing-masing memberikan rasa yang saling melezatkan
Enak atau tidaknya tergantung sang koki dan bumbu yang digunakan
Terdiri dari beberapa suku budaya yang dicampurkan
Dari Sumatra sampai Papua dan juga Kalimantan
Masing-masing memberikan rasa yang saling melezatkan
Enak atau tidaknya tergantung sang koki dan bumbu yang digunakan
Sudah 7 koki meracik masakan yang sama
Namun dengan bumbu dan gaya yang berbeda
Koki pertama ialah sang orator hebat di dunia
Ia meracik bumbu dengan gaya dan rasa Pancasila
Membawa Indonesia keluar dari penjajahan penuh luka
Dengan penuh semangat, ia teriakkan: Merdeka!!
Disegani oleh dunia namun dilengserkan karena kudeta
Namun dengan bumbu dan gaya yang berbeda
Koki pertama ialah sang orator hebat di dunia
Ia meracik bumbu dengan gaya dan rasa Pancasila
Membawa Indonesia keluar dari penjajahan penuh luka
Dengan penuh semangat, ia teriakkan: Merdeka!!
Disegani oleh dunia namun dilengserkan karena kudeta
Koki kedua adalah sang jenderal yang naik tahta
Tiga puluh dua tahun sudah ia berkuasa
Mengulek bumbu dengan gaya kediktatorannya
Orang yang makan masakannya tidak boleh mencela
Meski tak enak pun harus tetap dihabiskan saja
Daripada harus menghabiskan waktu di penjara
Atau mati ditembak para petrus bersenjata
Atau bahkan hilang dibuang entah kemana
Meski begitu, ia pun menyerah di hadapan para mahasiswa
Yang berhasil menggulingkan masa orba
Tiga puluh dua tahun sudah ia berkuasa
Mengulek bumbu dengan gaya kediktatorannya
Orang yang makan masakannya tidak boleh mencela
Meski tak enak pun harus tetap dihabiskan saja
Daripada harus menghabiskan waktu di penjara
Atau mati ditembak para petrus bersenjata
Atau bahkan hilang dibuang entah kemana
Meski begitu, ia pun menyerah di hadapan para mahasiswa
Yang berhasil menggulingkan masa orba
Koki ketiga adalah sang ilmuwan kebanggaan negeri
Ia menggantikan sang jenderal yang mengundurkan diri
Karena ilmunya, di Eropa ia amat disegani dan dihormati
Namun di negerinya sendiri ia dianggap tak berarti
Jerman menerapkan ilmunya tentang kereta api
Di Indonesia, pembuatan pesawatnya tak diapresiasi
Belum lama dan belum banyak ia berkreasi
Namun langkahnya harus sudah terhenti
Ia menggantikan sang jenderal yang mengundurkan diri
Karena ilmunya, di Eropa ia amat disegani dan dihormati
Namun di negerinya sendiri ia dianggap tak berarti
Jerman menerapkan ilmunya tentang kereta api
Di Indonesia, pembuatan pesawatnya tak diapresiasi
Belum lama dan belum banyak ia berkreasi
Namun langkahnya harus sudah terhenti
Koki selanjutnya ialah sang kiyai berfaham pluralis
Ia memasak dengan gaya unik khas kaum agamis
Tindakannya kadang nyeleneh namun realistis
Ia berhasil digulingkan oleh mereka, kaum reformis
Ia memasak dengan gaya unik khas kaum agamis
Tindakannya kadang nyeleneh namun realistis
Ia berhasil digulingkan oleh mereka, kaum reformis
Koki kelima ialah koki pertama dari kaum hawa
Memiliki gaya yang jauh berbeda dengan bapaknya
Bukannya menambah, ia malah menjual aset bangsa
Di akhir masanya, ia berhasil meningkatkan hutang negara
Namun ia berani menjebloskan kroni Soeharto ke penjara
Memiliki gaya yang jauh berbeda dengan bapaknya
Bukannya menambah, ia malah menjual aset bangsa
Di akhir masanya, ia berhasil meningkatkan hutang negara
Namun ia berani menjebloskan kroni Soeharto ke penjara
Koki berikutnya adalah sang mantan menteri yang ahli bersajak
Dua kali pemilu berhasil meraih perolehan suara terbanyak
Mengurangi hutang negara yang sudah terlanjur membengkak
Namun juga menyisakan PR untuk penerusnya kelak
Dua kali pemilu berhasil meraih perolehan suara terbanyak
Mengurangi hutang negara yang sudah terlanjur membengkak
Namun juga menyisakan PR untuk penerusnya kelak
Koki penerusnya ialah mantan pengusaha kayu
Di bawah bendera kepala banteng, ia pun tampil maju
Meski tugasnya belum selesai sebagai DKI satu
Sekarang ia masih sibuk meracik aneka bumbu
Guna menghasilkan makanan enak yang bermutu
Itulah gombalan yang biasa diucapkan sang koki baru
Di bawah bendera kepala banteng, ia pun tampil maju
Meski tugasnya belum selesai sebagai DKI satu
Sekarang ia masih sibuk meracik aneka bumbu
Guna menghasilkan makanan enak yang bermutu
Itulah gombalan yang biasa diucapkan sang koki baru
Tidak ada komentar :
Posting Komentar